Wellcome in my Journey...

B
ecause of we are in HIS Hands and HIS Perfect Love...

my life journey

Wednesday, August 17, 2011

Tak bisa ku beri 'Judul'....

Hari ini...
Adalah hari peringatan kemerdekaan negara tercinta ku Indonesia.

Tapi... aku tidak bermaksud untuk mengurai tentang bangsa ku. Yang ingin aku uraikan adalah kejadian hari ini.
Meskipun hari ini aku libur kerja, namun aku tetap bangun pagi. Karena harus pergi ke Kelapa Gading untuk mengikuti acara 'Bengkel' dari Sekolah Minggu.

Sebelum ke Kelapa Gading bersama rombongan kakak-kakak Sekolah Minggu yang lain, kami berkumpul terlebih dahulu di HOS, Bintaro.

Saat tiba di Kelapa Gading Auto Center... rupanya sudah banyak peserta yang datang. Setelah kami melakukan ibadah pembukaan, kami pun masuk ke kelas masing-masing.
Dan aku mendapatkan kelas 'Balloning' (membuat kreasi dari balon).

Saat mengikuti kelas tersebut... aku berusaha untuk memperhatikan bagaimana membentuk balon menjadi beraneka ragam bentuk yang akhirnya nanti dapat menjadi kreatifitas di Sekolah Minggu ataupun di mana hal itu diperlukan.

Seru memang... tapi mungkin karena aku 'baru' ingin memulai... rasanya tidak mudah.
Dan.... terbersit dalam pikiran ku kalau aku ingin lebih memperdalam tentang 'ballooning' ini.
Berharap dapat berguna bagi pelayanan ku dimanapun Tuhan tempatkan aku. Baik untuk anak-anak di Sekolah Minggu, di sekitar rumah ku, ataupun dimana saja aku berada.

Dan saat ini...
Saat aku berada didepan laptop ku... rasanya ingin aku mengungkapkan apa yang saat ini sedang bergejolak di dalam hati ku.

Aku benar-benar menyadari bahwa hidupku... bukan lah milikku lagi.
Tuhan... Engkaulah yang berhak 'memakai' hidup ku untuk kemuliaan-Mu.
Sungguh... aku merasa tidak memiliki hak apapun atas diriku sendiri.

Setiap hembusan dan tarikan nafas ku... Engkaulah yang mengaturnya.
Setiap detak jantung ku... Engkau juga yang berkuasa.
Begitu juga yang ku inginkan dari Mu atas seluruh pikiran dan perasaan ku Tuhan.
Tubuh ku... adalah milik Mu. Kuduskan dan layak kan aku ya Tuhan...

Satu hal yang saat ini aku rasakan adalah.... sebuah KERINDUAN yang sangat dalam.
Rindu untuk selalu dekat dengan Mu, Rindu untuk selalu menyenangkan Mu, Rindu untuk selalu mengerti isi hati Mu, dan.... Rindu untuk selalu ada dalam pelukan Mu.

Tuhan... Engkaulah satu yang ku miliki. Harta terbesar dan yang paling berharga dalam hidupku.
Engkaulah sumber kekuatan dalam hidupku. Dan aku tak sanggup bila Engkau tidak menyertai aku.
Tuhan...
Engkaulah yang lebih mengetahui seberapa dalam aku mencintai Mu. Dan Engkau juga yang lebih mengerti seberapa besar aku sangat membutuhkan Mu dalam hidupku.

Tuhan...
aku selalu berharap dapat selalu bersama Mu selamanya. Bukan karena iming-iming Surga Mu. Tapi murni karena aku ingin berada di dekat Mu selamanya. Bahkan ketika Engkau sedang berada di Neraka sekalipun... aku tetap ingin bersama-Mu.

Jangan pernah ambil Roh-Mu daripadaku ya Tuhan... karena aku memerlukanNYA.
Pimpin setiap langkah hidupku... kuduskan setiap pikiran dan perbuatan ku, dan layakkan ku untuk mempersembahkan seluruh hidupku di hadapanMu.

Ini aku Tuhan...
Ini Tubuh, Jiwa, dan Roh ku. Semuanya adalah milik kepunyaan Mu.
Jadikan aku seperti yang Engkau mau. Apapun itu Tuhan....
Ketika Engkau memberikan aku kesempatan untuk melayani Mu, ajar aku untuk bersikap benar dihadapanMu. Sehingga aku juga menjadi berkat bagi mereka yang aku layani. Jauhkan aku dari menjadi 'batu sandungan' bagi mereka ya Tuhan....

Berikan aku kesempatan untuk memuliakan Nama Mu di sepanjang hidup ku Ya Tuhan...
Sekiranya telah tiba waktu Mu untuk aku kembali kepada Mu... biarlah itu menjadi saat yang sangat aku tunggu. Karena kerinduanku... adalah dekat selalu dengan Mu. Dan juga dapat melihat mereka mendekat kepada Mu oleh karena perbuatan ku yang telah Engkau urapi.

Terimakasih untuk segenap CintaMu yang begitu indah dan luar biasa Ya Tuhan...
Penuhi aku senantiasa...

I Love You Jesus....

Saturday, April 9, 2011

Dedicate to Whom believe that 'I am belong to Him'



Rasanya sudah lama aku ingin ungkapkan hal ini. Namun... terasa sulit bagiku.
Aku membutuhkan kejujuran yang utuh dan pengungkapan yang benar agar tidak menimbulkan 'efek buruk' di kemudian hari.

Kejadian demi kejadian yang ku alami... menciptakan banyak pertanyaan dalam benak ku.
Dan semua pertanyaan itu tertuju kepada 'kamu'... seseorang yang... mungkin boleh dibilang telah mendominasi pikiran dan perasaan ku.

Dan salah satu pertanyaan itu adalah : "Apa sih yang sebenarnya kamu mau dari aku...?"

Setelah sekian lama kita 'bersama'... ada saat aku merasa sangat jenuh dan bahkan kecewa pada 'sikap dan perbuatan' mu terhadap ku. Namun aku berusaha untuk bersabar. Menanti 'kamu' untuk berubah...
Berubah dari orang yang sering 'berkata kasar dan mengutuki' menjadi orang yang berkata 'lemah lembut dan memberkati'
Berubah dari orang yang kurang menghargai orang lain, menjadi orang yang penuh empati terhadap orang lain.
Berubah dari orang yang selalu curiga, menjadi orang yang dapat mempercayai orang lain.

Aku bahkan tak pernah bosan untuk menyebut nama 'kamu' dalam setiap doa ku. Aku memberkati 'kamu' dengan perkataan berkat 'kesehatan yang sempurna, hikmat yang luar biasa, hati yang lemah lembut, hati sebagai Bapa, keluarga yang harmonis, dan kekayaan materi yang berlipat kali ganda, serta pemulihan keluarga yang sempurna, juga tak lupa untuk memberkati setiap hasil usaha yang 'kamu' lakukan'

Dan... aku bersyukur meski belum seluruhnya, sudah terlihat ada perubahan yang baik dalam diri 'kamu'

Hal lain yang membuat ku bertanya adalah...

Dulu ketika aku mengutarakan 'keberatan' ku atas sikap mu yang ku rasakan tidak 'menghargai' keberadaan ku selama ini... seseorang berkata kepada ku bahwa... 'aku memang belum layak untuk mendapatkan itu dari 'kamu''
dan sekarang aku bertanya...
"Benarkah dulu kamu berkata seperti itu untuk menjawab pertanyaan ku?"
Dan kemudian....
Saat aku mengutarakan langsung kepada 'kamu' tentang niat ku yang ingin 'pergi' dari 'kamu'....
Jawaban 'kamu' sungguh diluar dugaanku. 'Kamu' menahan ku dengan berbagai perkataan yang... jujur membuat aku terkejut. Sangat tidak sama dengan yang pernah ku dengar dulu.

'kamu' sendiri yang mengatakan kalau 'kamu' sangat membutuhkan aku, karena kamu sudah sangat 'mempercayai' aku.
Apakah itu berarti... kamu tidak pernah menginginkan aku untuk 'pergi' dari 'kamu'...???
Kamu menegas kan kepada ku bahwa 'kamu' ingin selamanya aku terus ada bersama 'kamu'

Dan... aku dapat merasakan dari tatapan mata 'kamu' yang... sepertinya sangat berat untuk 'melepaskan' aku.
Ditambah juga dengan perkataan 'kamu' yang menyatakan kalau jika aku memaksa untuk 'pergi' dari kamu... itu sama dengan aku telah membuat 'kamu' kecewa, sakit hati, dan kepahitan terhadap aku.

Tentu saja aku tidak ingin hal itu terjadi. aku tidak ingin menyakiti hati siapapun. Apalagi 'kamu', seorang yang telah berhasil membuat ku 'kecewa dan tersakiti' oleh 'sikap dan perbuatan' 'kamu' yang membuatku merasa diperlakukan 'tidak adil'. aku tidak ingin membalas sakit hati dan kecewa ku kepada 'kamu' dengan hal yang serupa. Karena Tuhan tidak mengijinkan hal itu untuk ku lakukan.

Dan ketika... sesuatu yang 'buruk' menimpa ku, aku hampir tidak percaya kalau 'dia' yang telah berbuat 'hal yang jahat' kepada ku adalah... seseorang yang ada hubungannya dengan 'kamu'. Aku berusaha untuk menyimpannya dengan alasan tidak ingin melihat 'kamu' kecewa... atau bahkan mungkin 'malu'...???
Tapi nyatanya aku memang tak mampu bertahan. Semakin ku simpan sendiri... semakin membuat ku 'tidak nyaman' , 'tidak tenang', 'ketakutan' dan juga ingin 'MARAH'. Tetap aku bersyukur kepada Tuhan ketika DIA tidak mengijinkan aku untuk 'mengotori tanganku' dengan 'memukulnya'.

Dan ketika... aku mengungkapkan kejadian itu kepada 'kamu'... aku masih berusaha menjaga agar kamu tidak 'kecewa' dan 'malu' atas perbuatan 'dia'.

Saat itu aku sangat berharap 'kamu' sendiri yang menyuruh aku untuk 'pergi'. Dan memang kamu sempat menyisipkan perkataan 'mungkin aku harus pergi'. Tapi kenyataannya....

Respon ku atas perkataan 'kamu' saat itu adalah aku mulai mencari tempat 'baru' bagi diriku sendiri. Tapi... tiba-tiba 'kamu' berkata kalau kamu ingin menempatkan aku di tempat lain tapi masih berada dalam jangkauan 'kamu'

Dan 'kamu' tahu apa yang ada dalam pikiran ku saat itu...???
Sebuah pertanyaan yang mungkin memang harus kamu jawab dengan jujur.
"Apa maksud 'kamu' seperti itu? Apakah itu adalah ungkapan sayang dan perhatian 'kamu' atas ku...??  atau justru bentuk 'keegoisan' 'kamu'...???"

'kamu'... selalu berkata kalau aku ini PENTING bagi 'kamu'.
tapi sikap dan perbuatan 'kamu' tidak menunjukkan kalau aku ini 'penting' bagi kamu....

Memang benar kamu memberikan ku sesuatu yang 'aku inginkan'. Dan aku bersyukur serta berterimakasih untuk itu.
Tapi ketika aku melihat 'mereka' yang lain juga mendapatkan hal yang sama bahkan 'lebih' dari yang ku terima dari 'kamu'... aku menganggap 'pemberian' 'kamu' adalah hal yang sangat wajar karena tidak melebihi 'pemberian' 'kamu' terhadap mereka yang lain.

Dan sekarang... aku bertanya kepada 'kamu'
- Seberapa 'penting'kah aku bagi 'kamu' sehingga 'kamu' terus mempertahankan aku?
- Sebodoh apakah aku sehingga terlalu sulit bagi 'kamu' untuk memberikan 'reward' kepada ku? 
sehingga mereka yang 'baru datang' pun mendapatkan nilai yang sama dengan aku yang telah sekian lama bersama 'kamu'. 
Jika benar semua yang telah ku lakukan itu 'kamu' pandang 'tidak layak' untuk mendapatkan 'reward' dari 'kamu'... apakah tidak sebaiknya 'kamu' melepas kan aku dan memberi kesempatan kepada ku untuk berbuat lebih baik lagi kepada 'yang lain'...???

Cukuplah aku saja yang meraskan 'sakit dan kecewa' ini... dan menurut ku... 'kamu' tidak punya alasan untuk 'kecewa dan sakit hati' terhadap ku setelah 'kamu' memahami dengan jernih semua yang telah ku tuliskan ini.

untuk 'kamu' tau... sebenarnya aku sangat ingin 'pergi' dari 'kamu'. karena aku ingin dapat memberikan 'yang terbaik' bagi keluarga ku.
'kamu' tidak pernah tahu kan bagaimana rasanya diusir? atau melihat orang tua dan keluarga kamu diusir?
tapi aku... saat ini sedang mengalaminya. keluarga ku di usir dari rumah kontrakan. sakit rasanya melihat hal itu... 
Tapi aku tetap bersyukur karena Tuhan yang menguatkan hati ku juga keluarga ku.

aku hanya punya satu alasan untuk tetap bertahan di sisi 'kamu' yaitu Tuhan yang berkendak. 

tapi 'kamu'... cukup 2 alasan untuk dapat 'mempertahankan' aku. adalah :
'menjauhkan' aku dari 'dia' dan... berikan 'hak-ku secara penuh' sesuai dengan keberadaan ku selama ini.
'kamu' tau bagaimana rasanya jika 'dianggap tidak layak'...???
selama ini aku telah berusaha semaksimal yang aku dapat lakukan. kalau memang ukuran 'kamu' adalah kepandaian yang menguntungkan...

mengapa 'mereka' yang sudah sangat jelas 'merugikan' 'kamu' secara nominal, masih 'kamu' berikan hak?

apakah beda nya antara aku dengan 'mereka' yang lain...??? kalau aku bilang aku ini nggak penting, 'kamu' sendiri yang mengatakan kalau aku ini 'penting' bagi 'kamu'

Dan lagi... 'mereka' tidak pernah 'kamu' 'ambil waktu'nya untuk menjaga 'anak-anak' mu saat kamu pergi...
atau... justru karena aku bersedia untuk itu serta 'kisah ku dimasa lalu' yang membuat 'kamu' enggan untuk menganggap aku sama dengan yang lain? terlalu 'rendah' kah bagi 'kamu' sehingga sangat mencolok sekali perbedaan penilaian 'kamu' bahkan terhadap 'mereka' yang baru datang.

Sekarang... aku hanya dapat berharap 'kamu' diskusikan hal ini dengan Tuhan. Yang mungkin selama ini DIA telah mengatakan kepada 'kamu'... tapi 'kamu' yang kurang mendengarkan atau bahkan tidak 'mentaatinya'

Dan 'aku' bukan saja yang telah menyampaikan tulisan ini kepada 'kamu'
tapi juga adalah 'aku-aku' yang lain yang bernasib sama seperti 'aku'

God Bless you....

Monday, April 4, 2011

Hold me more Lord....

Hari ini.... aku pasti akan selalu mengingatnya.
Karena hari ini... aku merasa sepertinya waktu berhenti sesaat bagi ku.
Di hari ini... aku seperti sedang tidak dapat 'bergerak', 'berpikir', 'tersenyum', dan bahkan terasa sulit untuk bernafas.

Berawal dari kejadian yang ku alami di tempat kerja. Hal yang tidak pernah terpikir kan sama sekali dalam hidupku. Bahkan aku sendiri sulit untuk mempercayai bahwa aku mengalami hal itu.
Memang... aku bisa sedikit lega setelah aku menceritakan kejadian itu kepada orang yang mempunyai kapasitas untuk mengetahui hal itu.
Tapi... tak dapat dipungkiri kalau hatiku... menjadi sangat tidak tenang. Aku melihat seperti ada kecewa dan amarah yang tertahan dari tatapan matanya. Aku dapat merasakan kekhawatirannya terhadap ku. Dan aku juga dapat merasakan pembelaannya.
Tapi....
Tetap saja aku masih merasa takut dan tidak tenang.
Saat ini aku menunggu kepastian tentang keberadaan ku di kantor itu. Apakah aku harus segera pergi atau tetap bertahan?
Selain Tuhan, aku cuma punya satu alasan untuk tetap bertahan. Yaitu jika dia yang menginginkan aku untuk tetap ada disana.

Hal lain yang membuatku 'terdiam' adalah ketika aku dan keluarga ku harus pindah tempat tinggal. Sementara kami belum tahu harus pindah kemana...???

Lengkap sudah hari ini....
Tapi aku tetap berusaha untuk tetap tersenyum... meski aku sendiri nggak tahu seperti apa rupa senyum ku itu....
aku juga tetap berkata kalau Tuhan itu baik. Meskipun sulit rasanya hal itu untuk ku katakan jika mengingat apa yang ku alami saat ini.
aku pun tak pernah berhenti percaya bahwa Tuhan sedang memperbesar kapasitas ku untuk menerima yang lebih besar lagi bagi kemuliaanNYA.

Yesaya
51:1-23 = Kata-kata penghibur untuk Sion

(1) Dengarkanlah Aku, hai kamu yang mengejar apa yang benar, hai kamu yang mencari TUHAN! Pandanglah gunung batu yang dari padanya kamu terpahat, dan kepada lobang penggalian batu yang dari padanya kamu tergali.(1) TUHAN berkata: "Dengarlah Aku, hai kamu yang ingin diselamatkan dan datang kepada-Ku minta pertolongan. Ingatlah gunung batu dari mana kamu terpahat, dan penggalian batu dari mana kamu digali.(1) HEARKEN TO Me, you who follow after rightness and justice, you who seek and inquire of [and require] the Lord [claiming Him by necessity and by right]: look to the rock from which you were hewn and to the hole in the quarry from which you were dug;
(2) Pandanglah Abraham, bapa leluhurmu, dan Sara yang melahirkan kamu; ketika Abraham seorang diri, Aku memanggil dia, lalu Aku memberkati dan memperbanyak dia.(2) Ingatlah nenek moyangmu Abraham dan Sara yang melahirkan kamu; waktu Aku memanggil Abraham, ia tidak punya anak; lalu Kuberkati dia dan Kuberi keturunan yang banyak.(2) Look to Abraham your father and to Sarah who bore you; for I called him when he was but one, and I blessed him and made him many.
(3) Sebab TUHAN menghibur Sion, menghibur segala reruntuhannya; Ia membuat padang gurunnya seperti taman Eden dan padang belantaranya seperti taman TUHAN. Di situ terdapat kegirangan dan sukacita, nyanyian syukur dan lagu yang nyaring.(3) Yerusalem, Aku akan menghibur engkau, dan semua yang tinggal di puing-puingmu. Padang-padangmu yang tandus Kujadikan taman, seperti Eden, taman-Ku yang subur. Di situ orang akan bergirang dan bersuka ria dan bersyukur dengan nyanyi-nyanyian.(3) For the Lord will comfort Zion; He will comfort all her waste places. And He will make her wilderness like Eden, and her desert like the garden of the Lord. Joy and gladness will be found in her, thanksgiving and the voice of song or instrument of praise.
(4) Perhatikanlah suara-Ku, hai bangsa-bangsa, dan pasanglah telinga kepada-Ku, hai suku-suku bangsa! Sebab pengajaran akan keluar dari pada-Ku dan hukum-Ku sebagai terang untuk bangsa-bangsa.(4) Perhatikanlah suara-Ku, hai bangsa-Ku, dengarlah kata-kata-Ku, hai umat-Ku. Kuberi ajaran-Ku kepada bangsa-bangsa, hukum-hukum-Ku akan menerangi mereka.(4) Listen to Me [the Lord], O My people, and give ear to Me, O My nation; for a [divine] law will go forth from Me, and I will establish My justice for a light to the peoples.
(5) Dalam sekejap mata keselamatan yang dari pada-Ku akan dekat, kelepasan yang Kuberikan akan tiba, dan dengan tangan kekuasaan-Ku Aku akan memerintah bangsa-bangsa; kepada-Kulah pulau-pulau menanti-nanti, perbuatan tangan-Ku mereka harapkan.(5) Keselamatan yang Kuberikan sudah dekat; saat kemenangan-Ku hampir tiba. Aku sendiri akan memerintah bangsa-bangsa. Negeri-negeri yang jauh menanti-nantikan Aku dan mengharapkan perbuatan-Ku yang perkasa.(5) My rightness and justice are near, My salvation is going forth, and My arms shall rule the peoples; the islands shall wait for and expect Me, and on My arm shall they trust and wait with hope.
(6) Arahkanlah matamu ke langit dan lihatlah ke bumi di bawah; sebab langit lenyap seperti asap, bumi memburuk seperti pakaian yang sudah usang dan penduduknya akan mati seperti nyamuk; tetapi kelepasan yang Kuberikan akan tetap untuk selama-lamanya, dan keselamatan yang dari pada-Ku tidak akan berakhir.(6) Pandanglah langit dan tengoklah bumi; langit akan lenyap seperti asap dan bumi akan usang seperti baju tua, semua penduduknya akan mati seperti nyamuk. Tetapi keselamatan yang Kuberikan tetap selamanya, dan kemenangan-Ku tak akan berakhir.(6) Lift up your eyes to the heavens, and look upon the earth beneath; for the heavens shall be dissolved and vanish away like smoke, and the earth shall wax old like a garment, and they that dwell therein shall die in like manner [like gnats]. But My salvation shall be forever, and My rightness and justice [and faithfully fulfilled promise] shall not be abolished.
(7) Dengarkanlah Aku, hai kamu yang mengetahui apa yang benar, hai bangsa yang menyimpan pengajaran-Ku dalam hatimu! Janganlah takut jika diaibkan oleh manusia dan janganlah terkejut jika dinista oleh mereka.(7) Dengarlah Aku, hai bangsa-Ku, kamu tahu apa yang benar; ajaran-Ku tersimpan di dalam hatimu. Jangan takut kalau kamu diejek manusia, jangan cemas kalau kamu dihina mereka.(7) Listen to Me, you who know rightness and justice and right standing with God, the people in whose heart is My law and My instruction: fear not the reproach of men, neither be afraid nor dismayed at their revilings.
(8) Sebab ngengat akan memakan mereka seperti memakan pakaian dan gegat akan memakan mereka seperti memakan kain bulu domba; tetapi keselamatan yang dari pada-Ku akan tetap untuk selama-lamanya dan kelepasan yang Kuberikan akan lanjut dari keturunan kepada keturunan.(8) Mereka akan binasa dan lenyap, seperti pakaian dimakan ngengat dan kain bulu domba dimakan gegat. Tapi keselamatan yang Kuberikan tetap selamanya, kemenangan-Ku berlangsung turun-temurun."(8) For [in comparison with the Lord they are so weak that things as insignificant as] the moth shall eat them up like a garment, and the worm shall eat them like wool. But My rightness and justice [and faithfully fulfilled promise] shall be forever, and My salvation to all generations.
(9) Terjagalah, terjagalah! Kenakanlah kekuatan, hai tangan TUHAN! Terjagalah seperti pada zaman purbakala, pada zaman keturunan yang dahulu kala! Bukankah Engkau yang meremukkan Rahab, yang menikam naga sampai mati?(9) Bangkitlah ya TUHAN, tolonglah kami, selamatkanlah kami dengan kuasa-Mu. Bangkitlah seperti di zaman dahulu waktu Engkau meremukkan Rahab dan menikam naga laut itu sampai mati.(9) [Zion now cries to the Lord, the God of Israel] Awake, awake, put on strength and might, O arm of the Lord; awake, as in the ancient days, as in the generations of long ago. Was it not You Who cut Rahab [Egypt] in pieces, Who pierced the dragon [symbol of Egypt]?
(10) Bukankah Engkau yang mengeringkan laut, air samudera raya yang hebat? yang membuat laut yang dalam menjadi jalan, supaya orang-orang yang diselamatkan dapat menyeberang?(10) Engkau pula yang mengeringkan laut, air samudra yang dalam. Engkau membuat jalan melalui air itu, supaya orang-orang yang diselamatkan dapat menyeberang.(10) Was it not You Who dried up the Red Sea, the waters of the great deep, Who made the depths of the sea a way for the redeemed to pass over? [Why then are we left so long in captivity?]
(11) Maka orang-orang yang dibebaskan TUHAN akan pulang dan masuk ke Sion dengan sorak-sorai, sedang sukacita abadi meliputi mereka; kegirangan dan sukacita akan memenuhi mereka, duka dan keluh akan menjauh.(11) Maka orang-orang yang dibebaskan TUHAN akan pulang mereka masuk ke Yerusalem dengan sorak-sorai wajah mereka berseri karena sukacita abadi. Mereka bergembira dan bersuka ria, duka dan keluh kesah lenyaplah sudah.(11) [The Lord God says] And the redeemed of the Lord shall return and come with singing to Zion; everlasting joy shall be upon their heads. They shall obtain joy and gladness, and sorrow and sighing shall flee away.
(12) Akulah, Akulah yang menghibur kamu. Siapakah engkau maka engkau takut terhadap manusia yang memang akan mati, terhadap anak manusia yang dibuang seperti rumput,(12) TUHAN berkata, "Akulah yang menghibur kamu. Mengapa engkau takut kepada manusia yang fana, kepada manusia yang dibuang seperti rumput?(12) I, even I, am He Who comforts you. Who are you, that you should be afraid of man, who shall die, and of a son of man, who shall be made [as destructible] as grass,
(13) sehingga engkau melupakan TUHAN yang menjadikan engkau, yang membentangkan langit dan meletakkan dasar bumi, sehingga engkau terus gentar sepanjang hari terhadap kepanasan amarah orang penganiaya, apabila ia bersiap-siap memusnahkan? Di manakah gerangan kepanasan amarah orang penganiaya itu?(13) Masakan engkau lupa akan TUHAN Penciptamu yang membentangkan langit dan meletakkan dasar bumi? Mengapa sepanjang hari engkau gentar terhadap amukan si penindas yang bersiap-siap memusnahkan? Sesungguhnya, amukan mereka itu tak akan mempan terhadapmu.(13) That you should forget the Lord your Maker, Who stretched forth the heavens and laid the foundations of the earth, and fear continually every day because of the fury of the oppressor, when he makes ready to destroy or even though he did so? And where is the fury of the oppressor?
(14) Dia yang dipasung terbelenggu akan segera dibebaskan; ia tidak akan turun mati ke liang kubur, dan tidak akan kekurangan makanan.(14) Para tawanan akan segera dibebaskan; mereka tak akan kekurangan makanan, dan tak akan mati dan dikubur.(14) The captive exile and he who is bent down by chains shall speedily be released; and he shall not die and go down to the pit of destruction, nor shall his food fail.
(15) Sebab Akulah TUHAN, Allahmu, yang mengharubirukan laut, sehingga gelombang-gelombangnya ribut, --TUHAN semesta alam nama-Nya.(15) Sebab Akulah TUHAN Allahmu, yang menggelorakan laut sehingga ombaknya berderu. Yang Mahakuasa adalah nama-Ku.(15) For I am the Lord your God, Who stirs up the sea so that its waves roar and Who by rebuke restrains it--the Lord of hosts is His name.
(16) Aku menaruh firman-Ku ke dalam mulutmu dan menyembunyikan engkau dalam naungan tangan-Ku, supaya Aku kembali membentangkan langit dan meletakkan dasar bumi, dan berkata kepada Sion: Engkau adalah umat-Ku!(16) Akulah yang membentangkan langit dan meletakkan dasar-dasar bumi. Aku berkata kepada Sion: Engkaulah umat-Ku; Aku memberi ajaran-Ku kepadamu dan melindungi engkau dengan kuasa-Ku."(16) And I have put My words in your mouth and have covered you with the shadow of My hand, that I may fix the [new] heavens as a tabernacle and lay the foundations of a [new] earth and say to Zion, You are My people.
(17) Terjagalah, terjagalah, bangunlah, hai Yerusalem, hai engkau yang telah meminum dari tangan TUHAN isi piala kehangatan murka-Nya, engkau yang telah meminum, menghirup habis isi cangkir yang memusingkan!(17) Bangunlah, hai Yerusalem, bangunlah! Hukuman yang dijatuhkan TUHAN karena kemarahan-Nya sudah kaujalani sampai habis.(17) Arouse yourself, awake! Stand up, O Jerusalem, you who have drunk at the hand of the Lord the cup of His wrath, you who have drunk the cup of staggering and intoxication to the dregs.
(18) Dari semua anak-anak yang dilahirkannya tidak ada yang membimbing dia dan dari semua anak-anak yang dibesarkannya tidak ada yang memegang tangannya.(18) Dari pendudukmu tak ada yang membimbingmu, dari penghunimu tak ada yang menuntunmu.(18) There is none to guide her among all the sons she has borne; neither is there anyone to take her by the hand among all the sons whom she has brought up.
(19) Kedua hal ini telah menimpa engkau--siapakah yang akan turut berdukacita dengan engkau? Kebinasaan dan keruntuhan, kelaparan dan pedang--siapakah yang akan menghibur engkau?(19) Engkau ditimpa dua macam bencana; akibat perang negerimu hancur binasa dan rakyatmu mati kelaparan. Tak ada yang mengasihani dan menghibur engkau.(19) Two kinds of calamities have befallen you--but who feels sorry for and commiserates you?--they are desolation and destruction [on the land and city], and famine and sword [on the inhabitants]--how shall I comfort you or by whom?
(20) Anak-anakmu sudah terlentang kelesuan di semua ujung jalan seperti lembu hutan kena jaring; mereka diliputi kehangatan murka TUHAN dan hardik Allahmu.(20) Di setiap ujung jalan orang-orangmu jatuh kehabisan tenaga seperti rusa yang kena jaring. Mereka ditimpa kemarahan Tuhan, dan kena hardik Allahmu.(20) Your sons have fainted; they lie [like corpses] at the head of all the streets, like an antelope in a net; they are full [from drinking] of the wrath of the Lord, the rebuke of your God.
(21) Sebab itu, dengarlah ini, hai engkau yang tertindas, hai engkau yang mabuk, tetapi bukan karena anggur!(21) Dengarlah hai orang-orang yang tertindas, yang terhuyung-huyung seperti orang mabuk!(21) Therefore, now hear this, you who are afflicted, and [who are] drunk, but not with wine [but thrown down by the wrath of God].
(22) Beginilah firman Tuhanmu, TUHAN, Allahmu yang memperjuangkan perkara umat-Nya: "Sesungguhnya, Aku mengambil dari tanganmu piala dengan isinya yang memusingkan, dan isi cangkir kehangatan murka-Ku tidak akan kauminum lagi,(22) Beginilah kata Tuhanmu, TUHAN Allahmu yang membela kamu, "Penderitaan yang Kuberikan dalam kemarahan-Ku, akan Kuambil kembali daripadamu. Kemarahan-Ku akan reda, dan kamu tak usah lagi menanggungnya.(22) Thus says your Lord, the Lord, and your God, Who pleads the cause of His people: Behold, I have taken from your hand the cup of staggering and intoxication; the cup of My wrath you shall drink no more.
(23) tetapi Aku akan memberikannya ke tangan orang yang menindas engkau, orang yang tadinya berkata kepadamu: Tunduklah, supaya kami lewat menginjak kamu! Maka engkau merentangkan punggungmu serata tanah dan sebagai jalan bagi orang yang lewat dari atasnya."(23) Penderitaan itu Kuberikan kepada penindasmu, yang pernah menyuruh kamu berbaring di tanah, dan menginjak-injak kamu, seolah-olah kamu jalanan yang dilalui orang."(23) And I will put it into the hands of your tormentors and oppressors, those who said to you, Bow down, that we may ride or tread over you; and you have made your back like the ground and like the street for them to pass over.

Sunday, April 3, 2011

Just Trust in Your Way....

Sejak aku memutuskan untuk menjadi 'milikMu seutuhnya...
aku tahu betapa mahalnya harga yang harus ku bayar. Meskipun nggak sebanding dengan yang telah Engkau bayar untuk menebus semua dosa dalam hidupku.
Di usir keluarga, kehilangan sahabat dan teman dekat, menjadi celaan bagi mereka yang membenci aku, kehilangan pekerjaan, dan juga kehilangan seorang yang sangat berarti dalam hidupku.

Saat itu... aku berpikir kalau hidupku sudah 'tamat'. Tapi anehnya, aku tidak merasa menyesal karena aku telah memilih untuk menjadi 'milikMu'.

aku datang pada-Mu dan berteriak.... aku percaya Engkau tidak mungkin melupakan bagaimana dulu aku menangis sejadinya. aku panggil nama-Mu dengan penuh pengharapan bahwa Engkau akan bersegera untuk menolong aku. Dan aku juga bertanya kepada-Mu... mengapa tak ada seorang pun yang bersedia untuk membela aku? Bahkan dia yang memperkenalkan aku pada-Mu pun... malah seolah jadi 'batu sandungan' bagi ku saat itu....

Tapi dengan lembut Engkau menjawab bahwa "Tangan-Ku cukup untuk menuntunmu. Pembelaan-Ku lah yang engkau butuhkan". tapi saat itu... aku merasa nggak puas dengan 'jawaban-Mu'.

Dan benar saja... saat aku berusaha untuk 'membela diri ku sendiri...' Engkau ijinkan aku 'babak-belur' sampai akhirnya aku menyadari bahwa hanya Engkau lah yang ku butuhkan.

Pelan namun pasti... aku dapat merasakan betapa Engkau memang sangat nyata menuntun setiap langkah hidupku.

Engkau mengajari aku untuk mempercayai-Mu lebih lagi dalam segala hal. Engkau menyentuh hati ku dan melembutkannya. Engkau mengajari aku tentang Iman. Sesuatu yang belum ku lihat namun mempunyai alasan untuk ku berharap kepada-Mu.

Dan saat ini....
Sesuatu yang berat sedang ku alami.
Engkau sepertinya sedang mengajarkan Iman kepada keluargaku. Belajar percaya dalam pengharapan kalau Engkau pasti menolong kami.

Begitu juga dalam pekerjaan ku saat ini....
aku percaya Engkau memahami bagaimana 'kecewa'nya aku atas kejadian yang telah menimpaku di kantor itu. Dan saat ini aku mau percaya bahwa Tangan-Mu selalu ada untuk ku. Pembelaan-Mu pun tak pernah berhenti untuk ku dan keluarga ku.

Tuhan... apapun yang Engkau lakukan, apapun yang telah Engkau rancangkan untuk hidupku dan keluarga ku... adalah yang terbaik. Terbaik bagi ku untuk terus intim dengan-Mu.

Sampai saat ini... dan seterusnya... aku tak akan pernah menyesal karena telah menjadi 'Milik-Mu' seutuhnya... dan aku juga percaya pada setiap jalanMu bagiku.

Saturday, April 2, 2011

Berdamai dengan Allah

Tiada ku sadar dulu
Dimasa yang telah lalu
Tanpa kepastian ku berjalan
Dalam hari-hari ku

Banyak luka di hidup ku
Menghalangi langkah ku
Hingga cahaya mu hampiri ku
Dan pulihkan hidup ku

ku berdamai dengan Allah
ku trima anugerahnya
DIA ubahkan semua kelam hidupku
dan berikan ku harapan yang baru

Tuesday, March 29, 2011

The Priority of Prayer

Our Father does not consider prayer an optional part of the Christian life. The Bible tells us that two-way communication with God is essential.
The dicipline of prayer includes :
* An expectant attitude. We must believe that God has something important to say to us. It could be astrenghening reminder of His love, insight into our situation, or the answer to a petition. With such an outlook, we'll be listening more than we are speaking.
* A focus on our heavenly Father. When we praise to the Lord, our minds will let go of wordly things and center on Him. Thinking of His perfect character and sacrifice at the cross readies us to hear for Him and obey.
* A willingnes to see ourselves the way God does. The Holy Spirit works in us to produce Christlikeness. That means uncovering what is unholy and replacing it with righteousness. It also includes our recognizing when we demonstrate goldy character (Gal 5:22).
* A surrender to His leadership. When we submit to Him as Lord, our petitions will be more in line with His will.
* A regular "appointment". Developing a strong faith-life takes commitment. Daily activities will crowd out time the Lord unless we set a time and place to pray.

Everywhere Jesus traveled, the multitudes approached Him with their needs. Even though there were many people for Christ to help, He would regulary step awa from demands of the crowd to interact with His Father (Mark 6-45-46).
Won't we give prayer the sma priority?

"Special Thanks to In Touch Ministry"

Saturday, March 26, 2011

Mengapa engkau tertekan hai jiwaku....???

"Mengapa engkau tertekan hai jiwaku, dan mengapa engkau gelisah di dalam diri ku? Berharaplah kepada Allah! Sebab aku bersyukur lagi kepada-Nya, penolongku dan Allah ku" (Mazmur 43:5)




Hari-hari ini banyak orang yang kehilangan sukacita dan damai sejahtera dalam hidupnya. Dan penyebabnya adalah berbagai macam permasalahan hidup yang dijalani. Mungkin itu kehidupan keluarga, keuangan, hubungan dengan orang-orang yang dikasihi, pekerjaan dan orang-orang di tempat kerja, pelayanan dan orang-orang di gereja, atau bahkan karena hubungan yang 'retak' antara dirinya dengan Tuhan.


Kejadian apapun berpotensi untuk membuat kita kecewa, dan akhirnya membuat kita merasa tertekan atau depresi. Namun... jika kita tahu bagaimana cara menghadapi semua permasalahan itu, maka kita akan terhindar dari yang namanya kecewa dan depresi.


Hal-hal berikut ini adalah cara yang efektif untuk kita menjadi kuat dalam menghadapi setiap permasalahan yang menghampiri hidup kita.


Pertama : Berharap kepada Tuhan saja!
Tuhan, adalah sumber pengharapan dan pertolongan yang dapat kita andalkan. Tak peduli kita rasa seberat apapun permasalahan yang kita hadapi, hanya Tuhan yang sanggup untuk menolong kita dalam melewati masalah tersebut.
Bila kita berpikir positif, segala sesuatu itu tidak ada yang kebetulan. Pun saat hal 'buruk' itu terjadi dalam hidup kita, pasti ada sesuatu yang ingin 'Tuhan ambil' dari kejadian itu. Entah mungkin kesabaran kita, kelemah-lembutan kita, kebaikan kita, kemurahan kita, dan hal-hal baik lainnya.
Atau... mungkin Tuhan ingin agar dapat 'memeluk' kita lebih erat lagi.
Saat kita masih kecil, kita sering mendengar ibu kita 'manakut-nakuti' kita dengan sesuatu yang membuat kita takut hanya karena sekedar ingin memeluk kita. Semakin kita ditakut-takuti, maka kita akan memeluk orangtua kita dengan erat. Pun begitu halnya dengan Tuhan. Ketika kita sedang berada dalam kondisi yang 'pahit', 'buruk' atau apapun namanya yang membuat kita 'sesak' dan seolah tanpa daya dan pengharapan, hendaklah kita makin berpegang dan memeluk Tuhan dengan erat. Karena hanya di dalam Pelukan-Nya lah kita kan merasa aman dan tetap mempunyai harapan yang indah.


Kedua : Bersyukur
Bersyukur untuk sesuatu yang menyenangkan... itu sangat mudah untuk dilakukan. Namun... bersyukur untuk sesuatu yang tidak menyenangkan atau bahkan untuk hal yang sangat buruk, pastilah sulit untuk dilakukan. Dan pandangan dunia pun akan menganggap bahwa kita adalah orang yang naif dan bodoh ketika kita bersyukur untuk hal yang buruk dalam hidup kita.
Tapi bagi Tuhan... ketika kita bersyukur untuk hal yang buruk, maka bagi-Nya itu adalah suatu yang sangat luar biasa dan indah dalam pandangan mata-Nya dan pendengaran-Nya.
Dan... itu juga yang membuat Tuhan selalu ingin 'bersegera' untuk menolong kita dengan kasih-Nya yang berlimpah.
Dan pada kenyataannya... kita hidup ini hanyalah untuk bersyukur. Semua sudah Tuhan berikan bagi kita. Keselamatan, pengampunan, dan anugerah-Nya telah Tuhan berikan bagi setiap kita. Dan tidak ada alasan apapun yang membuat kita tidak mengucap syukur. Pun itu yang kita sebut sebagai masalah, persoalan, atau apapun namanya.


Ketiga : Percaya Mujizat itu selalu ada untuk kita
Tuhan adalah pencipta Mujizat. Apapun dapat DIA lakukan meskipun itu sangat jauh dari jangkauan akal-pikiran setiap kita. Dan kita.... adalah ciptaan yang sangat DIA sayangi. Bukan hal yang sulit bagi-Nya untuk memberikan mujizat-Nya dalam hidup kita. Baik kita percaya atau tidak, DIA tetap dapat melakukannya.
Kita... menyembah Tuhan yang melampaui segala akal dan pikiran kita. Layaklah kita yakin dan percaya bahwa tidak ada yang mustahil bagi-Nya.
Tuhan yang kita sembah bukanlah Tuhan yang kejam, diktator, dan penuh penghukuman. Tapi Tuhan yang kita sembah adalah Tuhan yang dapat merasakan apapun yang kita rasakan. Dan DIA juga yang sanggup dan bersedia untuk menuntun kita dengan Tangan Kasih-Nya keluar dari setiap 'permasalahan hidup' kita menuju kepada kehidupan kekal yang indah dan sempurna. Penuh dengan damai sejahtera dan sukacita yang berlimpah.


Percayakah kita bahwa Tuhan tidak pernah meninggalkan kita sesaatpun? Bahkan ketika kita hidup dalam dosa pun DIA tetap setia menanti kita bertobat dan menyediakan Tangan Pengampunan-Nya untuk kita.


Sekarang... tidak ada lagi alasan kita untuk merasa tertekan. Kasih karunia dan pengampunan Tuhan adalah lebih dari cukup hal yang kita butuhkan. Tangan-Nya selalu bersedia untuk menuntun langkah hidup kita. Hati-Nya selalu mengasihi kita dan pengorbanan-Nya bagi kita adalah karya terbesar yang telah DIA lakukan sebagai bukti bahwa DIA sangat menyayangi kita dan bahwa kita adalah berharga bagi-Nya.


Mempercayai Tuhan... itu artinya kita mempercayai hal yang mungkin kita belum lihat namun tetap percaya dan tetap berpikir positif bahwa Tuhan tidak pernah merancangkan hal yang buruk atas hidup kita.


Have a bless day all...

Thursday, March 24, 2011

Take me Out Lord.....

Since the incident in January  this year, I do not feel comfortable anymore in the office. Every time I'm alone in my room on the 3rd floor, I became the 'fear' itself ... Indeed there are cameras that monitor every corner of the room in the office where I work. But ... if people are desperate, a camera was not a good antidote to stop the evil person.
Actually this is not a pleasant thing to tell. But I have to remove all the 'junk' from my heart and my mind so that I could no longer keep it end up just makes me 'sick' only.
The incident began when (let's call Mr. X) who asked me to fix the display on his computer. And also look for tax data stored on his computer. And because I do not think negatively about him, of course I want to help him.
But ... is beyond my expectations, he who had been turned out I respect the courage to do in my insolent. Initially he held my hand. I already refuse to be smooth. But then again I do not think if he had malicious intent to me. Until finally when he said "I do not know every I closed to you, it make my heart more palpitate? Though I've aged 73 years? And I think I want to kiss you ... " be honest I was surprised to hear his word. But once again I do not think if he was wicked mean to me. Until finally he kissed my cheek beyond my expectations. I was shocked but could not do anything about it. What can I do is get out of his room.

I was very restless night. My little heart was saying that the incident was not a natural thing. If he loved me as a child / grandchild, surely he would not say if his heart palpitate enough every time he was close to me. In fact, he also said that he often thought of me.
My God ... I just like the wake from sleep, I beg forgiveness and hope the incident does not continue anymore. And the effect is ... I feel very uneasy and uncomfortable every time I had to deal with him. The dilemma is ... because he is the father of my boss. Every time I want to talk to my boss, I'm afraid my boss was angry and hurt that his father had a bad attitude. Or if he believed in me, I'm afraid he'll be no respect for his father.
I always avoid dealing with him. About my job that has to do with him, I slowly switch to someone else with my boss ask permission first.  And I'm grateful to my boss he granted my request.
I cannot avoid is that every time he asks, I always answer him with not polite answer. Even some of my friends who pay attention, they asked what was wrong between me and the old man's flirtatious?
Every time I answer no nothing, they do not believe. Because they really know if I act like there must be some very strong reasons and cannot be tolerated anymore.
Oh God ... I know I have guilt because it is considered rude to older people. But God ... if I'm wrong when I tried to protect myself from his evil deeds?
Each time I remembered it ... I always yell at God for He immediately took me out of there.
God ... I want you to immediately get me out of the office and took me away from those people. I believe you must give my successor in office. Someone who can be trusted and relied upon by the boss.
And I also want to believe ... something so much better had you provided out there for my future life.
God ... I believe You really know how disgusted I was with the incident. How I became very disappointed because of the harassment. That Incident, to be one strong reason for me to appeal to thy a life partner who is able to protect me from things like that.
I've been unable to count anymore how many people and how many times they think and ask me if I was 'normal girl who likes boys' or whether I am a lesbian who likes fellow women as well?
For all of these questions... I believe that You are hear and could feel what I feel. Sick ... sore ... and I was only able to answer 'not yet God's time for me to have a partner'. Every time they ask ... just that my answers.
Because ... until now even I have not found someone who managed to 'entry' into my heart.
But God ... when now there is someone who managed to get into my heart, why as if You do not agree? You keep me from him? Does he not deserve to me or I are not feasible for him?
God ... when I use my right to desire, so I submitted my one request to You. Presumably you are willing to open up my way with him. But ... above all it is my desire, my greatest desire remains the same ... Want to please You with my life. Which means ... in the end thy will alone is so over my life. Amen