Wellcome in my Journey...

B
ecause of we are in HIS Hands and HIS Perfect Love...

my life journey

Tuesday, March 29, 2011

The Priority of Prayer

Our Father does not consider prayer an optional part of the Christian life. The Bible tells us that two-way communication with God is essential.
The dicipline of prayer includes :
* An expectant attitude. We must believe that God has something important to say to us. It could be astrenghening reminder of His love, insight into our situation, or the answer to a petition. With such an outlook, we'll be listening more than we are speaking.
* A focus on our heavenly Father. When we praise to the Lord, our minds will let go of wordly things and center on Him. Thinking of His perfect character and sacrifice at the cross readies us to hear for Him and obey.
* A willingnes to see ourselves the way God does. The Holy Spirit works in us to produce Christlikeness. That means uncovering what is unholy and replacing it with righteousness. It also includes our recognizing when we demonstrate goldy character (Gal 5:22).
* A surrender to His leadership. When we submit to Him as Lord, our petitions will be more in line with His will.
* A regular "appointment". Developing a strong faith-life takes commitment. Daily activities will crowd out time the Lord unless we set a time and place to pray.

Everywhere Jesus traveled, the multitudes approached Him with their needs. Even though there were many people for Christ to help, He would regulary step awa from demands of the crowd to interact with His Father (Mark 6-45-46).
Won't we give prayer the sma priority?

"Special Thanks to In Touch Ministry"

Saturday, March 26, 2011

Mengapa engkau tertekan hai jiwaku....???

"Mengapa engkau tertekan hai jiwaku, dan mengapa engkau gelisah di dalam diri ku? Berharaplah kepada Allah! Sebab aku bersyukur lagi kepada-Nya, penolongku dan Allah ku" (Mazmur 43:5)




Hari-hari ini banyak orang yang kehilangan sukacita dan damai sejahtera dalam hidupnya. Dan penyebabnya adalah berbagai macam permasalahan hidup yang dijalani. Mungkin itu kehidupan keluarga, keuangan, hubungan dengan orang-orang yang dikasihi, pekerjaan dan orang-orang di tempat kerja, pelayanan dan orang-orang di gereja, atau bahkan karena hubungan yang 'retak' antara dirinya dengan Tuhan.


Kejadian apapun berpotensi untuk membuat kita kecewa, dan akhirnya membuat kita merasa tertekan atau depresi. Namun... jika kita tahu bagaimana cara menghadapi semua permasalahan itu, maka kita akan terhindar dari yang namanya kecewa dan depresi.


Hal-hal berikut ini adalah cara yang efektif untuk kita menjadi kuat dalam menghadapi setiap permasalahan yang menghampiri hidup kita.


Pertama : Berharap kepada Tuhan saja!
Tuhan, adalah sumber pengharapan dan pertolongan yang dapat kita andalkan. Tak peduli kita rasa seberat apapun permasalahan yang kita hadapi, hanya Tuhan yang sanggup untuk menolong kita dalam melewati masalah tersebut.
Bila kita berpikir positif, segala sesuatu itu tidak ada yang kebetulan. Pun saat hal 'buruk' itu terjadi dalam hidup kita, pasti ada sesuatu yang ingin 'Tuhan ambil' dari kejadian itu. Entah mungkin kesabaran kita, kelemah-lembutan kita, kebaikan kita, kemurahan kita, dan hal-hal baik lainnya.
Atau... mungkin Tuhan ingin agar dapat 'memeluk' kita lebih erat lagi.
Saat kita masih kecil, kita sering mendengar ibu kita 'manakut-nakuti' kita dengan sesuatu yang membuat kita takut hanya karena sekedar ingin memeluk kita. Semakin kita ditakut-takuti, maka kita akan memeluk orangtua kita dengan erat. Pun begitu halnya dengan Tuhan. Ketika kita sedang berada dalam kondisi yang 'pahit', 'buruk' atau apapun namanya yang membuat kita 'sesak' dan seolah tanpa daya dan pengharapan, hendaklah kita makin berpegang dan memeluk Tuhan dengan erat. Karena hanya di dalam Pelukan-Nya lah kita kan merasa aman dan tetap mempunyai harapan yang indah.


Kedua : Bersyukur
Bersyukur untuk sesuatu yang menyenangkan... itu sangat mudah untuk dilakukan. Namun... bersyukur untuk sesuatu yang tidak menyenangkan atau bahkan untuk hal yang sangat buruk, pastilah sulit untuk dilakukan. Dan pandangan dunia pun akan menganggap bahwa kita adalah orang yang naif dan bodoh ketika kita bersyukur untuk hal yang buruk dalam hidup kita.
Tapi bagi Tuhan... ketika kita bersyukur untuk hal yang buruk, maka bagi-Nya itu adalah suatu yang sangat luar biasa dan indah dalam pandangan mata-Nya dan pendengaran-Nya.
Dan... itu juga yang membuat Tuhan selalu ingin 'bersegera' untuk menolong kita dengan kasih-Nya yang berlimpah.
Dan pada kenyataannya... kita hidup ini hanyalah untuk bersyukur. Semua sudah Tuhan berikan bagi kita. Keselamatan, pengampunan, dan anugerah-Nya telah Tuhan berikan bagi setiap kita. Dan tidak ada alasan apapun yang membuat kita tidak mengucap syukur. Pun itu yang kita sebut sebagai masalah, persoalan, atau apapun namanya.


Ketiga : Percaya Mujizat itu selalu ada untuk kita
Tuhan adalah pencipta Mujizat. Apapun dapat DIA lakukan meskipun itu sangat jauh dari jangkauan akal-pikiran setiap kita. Dan kita.... adalah ciptaan yang sangat DIA sayangi. Bukan hal yang sulit bagi-Nya untuk memberikan mujizat-Nya dalam hidup kita. Baik kita percaya atau tidak, DIA tetap dapat melakukannya.
Kita... menyembah Tuhan yang melampaui segala akal dan pikiran kita. Layaklah kita yakin dan percaya bahwa tidak ada yang mustahil bagi-Nya.
Tuhan yang kita sembah bukanlah Tuhan yang kejam, diktator, dan penuh penghukuman. Tapi Tuhan yang kita sembah adalah Tuhan yang dapat merasakan apapun yang kita rasakan. Dan DIA juga yang sanggup dan bersedia untuk menuntun kita dengan Tangan Kasih-Nya keluar dari setiap 'permasalahan hidup' kita menuju kepada kehidupan kekal yang indah dan sempurna. Penuh dengan damai sejahtera dan sukacita yang berlimpah.


Percayakah kita bahwa Tuhan tidak pernah meninggalkan kita sesaatpun? Bahkan ketika kita hidup dalam dosa pun DIA tetap setia menanti kita bertobat dan menyediakan Tangan Pengampunan-Nya untuk kita.


Sekarang... tidak ada lagi alasan kita untuk merasa tertekan. Kasih karunia dan pengampunan Tuhan adalah lebih dari cukup hal yang kita butuhkan. Tangan-Nya selalu bersedia untuk menuntun langkah hidup kita. Hati-Nya selalu mengasihi kita dan pengorbanan-Nya bagi kita adalah karya terbesar yang telah DIA lakukan sebagai bukti bahwa DIA sangat menyayangi kita dan bahwa kita adalah berharga bagi-Nya.


Mempercayai Tuhan... itu artinya kita mempercayai hal yang mungkin kita belum lihat namun tetap percaya dan tetap berpikir positif bahwa Tuhan tidak pernah merancangkan hal yang buruk atas hidup kita.


Have a bless day all...

Thursday, March 24, 2011

Take me Out Lord.....

Since the incident in January  this year, I do not feel comfortable anymore in the office. Every time I'm alone in my room on the 3rd floor, I became the 'fear' itself ... Indeed there are cameras that monitor every corner of the room in the office where I work. But ... if people are desperate, a camera was not a good antidote to stop the evil person.
Actually this is not a pleasant thing to tell. But I have to remove all the 'junk' from my heart and my mind so that I could no longer keep it end up just makes me 'sick' only.
The incident began when (let's call Mr. X) who asked me to fix the display on his computer. And also look for tax data stored on his computer. And because I do not think negatively about him, of course I want to help him.
But ... is beyond my expectations, he who had been turned out I respect the courage to do in my insolent. Initially he held my hand. I already refuse to be smooth. But then again I do not think if he had malicious intent to me. Until finally when he said "I do not know every I closed to you, it make my heart more palpitate? Though I've aged 73 years? And I think I want to kiss you ... " be honest I was surprised to hear his word. But once again I do not think if he was wicked mean to me. Until finally he kissed my cheek beyond my expectations. I was shocked but could not do anything about it. What can I do is get out of his room.

I was very restless night. My little heart was saying that the incident was not a natural thing. If he loved me as a child / grandchild, surely he would not say if his heart palpitate enough every time he was close to me. In fact, he also said that he often thought of me.
My God ... I just like the wake from sleep, I beg forgiveness and hope the incident does not continue anymore. And the effect is ... I feel very uneasy and uncomfortable every time I had to deal with him. The dilemma is ... because he is the father of my boss. Every time I want to talk to my boss, I'm afraid my boss was angry and hurt that his father had a bad attitude. Or if he believed in me, I'm afraid he'll be no respect for his father.
I always avoid dealing with him. About my job that has to do with him, I slowly switch to someone else with my boss ask permission first.  And I'm grateful to my boss he granted my request.
I cannot avoid is that every time he asks, I always answer him with not polite answer. Even some of my friends who pay attention, they asked what was wrong between me and the old man's flirtatious?
Every time I answer no nothing, they do not believe. Because they really know if I act like there must be some very strong reasons and cannot be tolerated anymore.
Oh God ... I know I have guilt because it is considered rude to older people. But God ... if I'm wrong when I tried to protect myself from his evil deeds?
Each time I remembered it ... I always yell at God for He immediately took me out of there.
God ... I want you to immediately get me out of the office and took me away from those people. I believe you must give my successor in office. Someone who can be trusted and relied upon by the boss.
And I also want to believe ... something so much better had you provided out there for my future life.
God ... I believe You really know how disgusted I was with the incident. How I became very disappointed because of the harassment. That Incident, to be one strong reason for me to appeal to thy a life partner who is able to protect me from things like that.
I've been unable to count anymore how many people and how many times they think and ask me if I was 'normal girl who likes boys' or whether I am a lesbian who likes fellow women as well?
For all of these questions... I believe that You are hear and could feel what I feel. Sick ... sore ... and I was only able to answer 'not yet God's time for me to have a partner'. Every time they ask ... just that my answers.
Because ... until now even I have not found someone who managed to 'entry' into my heart.
But God ... when now there is someone who managed to get into my heart, why as if You do not agree? You keep me from him? Does he not deserve to me or I are not feasible for him?
God ... when I use my right to desire, so I submitted my one request to You. Presumably you are willing to open up my way with him. But ... above all it is my desire, my greatest desire remains the same ... Want to please You with my life. Which means ... in the end thy will alone is so over my life. Amen

Wednesday, March 16, 2011

A God We Can Trust

From Psalm 37:1-9

(1) FRET NOT yourself because of evildoers, neither be envious against those who work unrighteousness (that which is not upright or in right standing with God).
(2) For they shall soon be cut down like the grass, and wither as the green herb.
(3) Trust (lean on, rely on, and be confident) in the Lord and do good; so shall you dwell in the land and feed surely on His faithfulness, and truly you shall be fed.
(4) Delight yourself also in the Lord, and He will give you the desires and secret petitions of your heart.
(5) Commit your way to the Lord [roll and repose each care of your load on Him]; trust (lean on, rely on, and be confident) also in Him and He will bring it to pass.
(6) And He will make your uprightness and right standing with God go forth as the light, and your justice and right as [the shining sun of] the noonday.
(7) Be still and rest in the Lord; wait for Him and patiently lean yourself upon Him; fret not yourself because of him who prospers in his way, because of the man who brings wicked devices to pass.
(8) Cease from anger and forsake wrath; fret not yourself--it tends only to evildoing.
(9) For evildoers shall be cut off, but those who wait and hope and look for the Lord [in the end] shall inherit the earth.


Throughout Scripture, we are admonished to trust in The Lord. When times are good, this doesn't seem like a difficult task. However, when trials arise, it is much more difficult to rely fully upon Him.

Yet it is awalys important for us to place our trust in the living God, especially when everything around us seems to be falling apart. That may well have been the situation that inspired the writing of Psalm 37.

Notice that in today's passage, the psalmist mentions several times that we should do fret. Distress over a situation is the opposite of trust, and fretting has ill effects. For one thing, it can take a toll on physical and emotional wellbeing. Another problem is that feeding worry can lead to evildoing: by attempting to manage the situation quickly in our human way, we may miss God's best solution.

A third consequence is that others may not enjoy our company, so we could lose or effective witness for the kingdom.

What, then, is the antidote for worry and stress during a difficult time?
Absolute trust in Christ. Psalm 55:22 says "Cast your burden upon the Lord, and He will sustain you; He will never allow the righteous to be shaken" This means we are to lay all our budens at His feet, believing that He is good, loving, and in control.

"When trials arise, do you run toward the Lord? Or do you try to handle things yourself? He who created you can handle and difficulty and pain, even when it seems overwhelming. What He desire in your surrander and trust. It is n His arms that you will find rest your soul."


Thanks to "In Touch Ministry"
for March 17, 2011

Tuesday, March 8, 2011

Jadi Seperti-Mu (By True Worshippers)

Bapa Kau setia
Takkan meninggalkan
Dan ku percaya
Engkau milikku dan ku milik-Mu


Kerinduanku
Tinggikan nama-Mu
Kar'na kutahu
Engkau dalamku dan kudalam-Mu


Ubah hatiku
Seputih hati-Mu
Setulus salib-Mu
Kasih-Mu Tuhan


Biar mataku
Seperti mata-Mu
Pancarkan kasih-Mu
ku mau jadi seperti-Mu (Yesus)

Monday, March 7, 2011

Yesus selalu Sanggup dan Bersedia untuk menolong kita semua

Kisah berikut ini ku buka bukan karena aku bangga pada perbuatan dosa yang telah terjadi dalam hidup ku. Namun lebih karena aku ingin kita semua (yang membaca) dapat belajar dan mengambil hikmat dari kejadian berikut ini.

Sejak kecil... meskipun aku belum mengenal Kristus secara pribadi, namun aku selalu berusaha untuk hidup lurus dan tidak macam-macam. Aku hidup dalam ketaatan kepada sesuatu yang ku anggap Tuhan. Aku nggak pernah berhitung atas apa yang telah ku lakukan untuk Tuhan ku. Sembahyang, mengaji, berpuasa, bersedekah, dan berbuat baik kepada orang lain. Semua itu ku lakukan semata karena aku ingin hidup ku ini berkenan dihadapan Tuhan ku saat itu.

Meskipun aku terhitung masih usia kanak-kanak (Sekolah Dasar), namun ibadah ku kepada Tuhan tidak main-main. Aku selalu bersungguh-sungguh kepada Tuhan. Jangankan untuk berbuat yang tidak baik atau tidak sopan. Berkata-kata yang buruk saja aku takut.

Saat itu... aku hidup bersama paman dan tante ku di sebuah daerah di Jawa Timur. Daerah yang syarat akan adat dan segala sesuatu seperti telah diatur sejak jaman dahulu. Tentang bagaimana harus bersikap kepada orang yang lebih tua, dan sangat jelas pada setiap peraturannya. Bahkan setiap kali Hari Raya tiba, keluarga besar kami sujud sungkem kepada kedua Eyang ku dari anak tertua hingga ibu ku sebagai anak termuda nya. Kalau ingat saat itu... rasanya seru...!!! Berkumpul bersama dan ternyata... sangat banyak sanak saudara ku yang tinggal berjauhan itu.

Tapi sekarang... adat itu seperti telah terlupakan seiring dengan meninggalnya kedua eyang ku dan perkembangan jaman. Kami sudah tidak lagi mengutamakan berkumpul bersama saat Hari Raya tiba.

Beranjak remaja... dan akhirnya dewasa... aku masih hidup seperti saat aku kecil dulu. Tetap rajin beribadah, dan menjaga sikap hidup ku agar tidak jatuh dalam arus kehidupan di kota sebesar Jakarta ini. Dan... berhasil. Paling tidak sampai Tahun 2004.

Pertengahan 2004, sebuah perjalanan hidup yang tak pernah ku duga harus aku lalui.
Berawal dari perkenalan dan kedekatan ku dengan seorang perempuan di tempat aku bekerja dulu. Singkat cerita, dia bilang kalau dia mencintai aku dan ingin menjadi orang yang spesial dalam hidup ku. Spontan saja aku marah dan menolak nya mentah-mentah. Yang ada dalam pikiran ku saat itu, dia sedang melecehkan aku. Memang nya dia pikir aku ini lesbian?

Sejak saat itu aku merasa nggak nyaman di tempat kerja. Setiap kali mau berangkat ke kantor, aku selalu merasa takut dan rasanya berat langkah kaki ku untuk kesana. Malas untuk melihat wajah nya dan malas untuk berkomunikasi dengan nya.

Dalam tangis ku saat itu... "Kenapa dia tega melakukan itu? Apa yang membuat nya iri terhadap ku sehingga dia berusaha untuk membuat ku tidak betah bekerja disini? Aku bekerja bukan untuk mencari karir, tapi sekedar mencari uang untuk membantu keluarga ku"
Tapi... seperti nya dia tak mau tau tentang apa yang ku rasakan saat itu. Dia bahkan terus mendesak ku agar aku mau menerima cinta nya yang menurut ku adalah hal yang sangat tidak masuk akal.

Hingga akhirnya... aku tidak mempunyai pilihan lain. Selain aku belum mendapatkan pekerjaan baru di tempat lain, bapak ku berpesan agar aku tidak menolak nya dengan alasan kalau orang seperti itu biasanya nekat. Takut dia berbuat jahat terhadap ku atas penolakan ku itu.

Ku terima ajakan nya untuk 'jalan' bersama. Awalnya... aku hanya ingin mengambil jalan tengah bagi kami. Tapi yang terjadi adalah... aku terperosok pada jurang yang telah dia buat. Segala macam cerita nya yang mengundang simpati ku... dia manfaat kan untuk masuk kedalam hati ku lebih dalam lagi. Yang masih ku ingat adalah dia bilang kalau dia tidak punya keluarga di Jakarta ini dan dia juga mempunyai penyakit gagal jantung, paru-paru, ginjal dan penyakit berat lainnya.
Dan... perlahan namun pasti... akhirnya aku pun jatuh iba padanya. Dan... khawatir ku akan keadaannya, serta kebersamaan kami selama ini... membuat ku makin terbiasa dengan nya.

Sebenarnya... tidak ada kesan yang istimewa setiap kali aku menghabiskan waktu dengannya. Dan hal yang sangat tidak ku duga adalah... dia menginginkan ku lebih dari sekedar jalan-jalan dan teman curhat. Saat dia bilang ingin 'menyentuh' ku... terasa aneh bagi ku. Aku tolak dengan perasaan cemas. Di satu sisi aku merasa risih, di sisi lain aku juga merasa takut kalau dia akan mencelakai ku.
Hingga suatu hari... runtuh sudah tembok yang selama ini ku bangun sejak kecil. Aku sengaja nggak mau sembarangan pacaran dan bahkan aku menjaga jarak serta tidak bersentuhan dengan lawan jenis ku meski hanya sekedar bersalaman, karena aku ingin tetap suci di hadapan Tuhan. Tapi hari itu... aku seperti terjatuh dari atas menara tertinggi yang mampu ku daki. Ciuman pertama ku... dengan seorang perempuan....????
Sejak saat itu juga aku merasa telah kehilangan segalanya. Terlebih, aku kehilangan diri ku sendiri di hadapan Tuhan. Rasa kecewa yang berkembang di dalam hati ku... membuat ku terjatuh semakin dalam. Entahlah apakah itu yang dinamakan cinta...??? Aku menyimpan perasaan yang dalam padanya. Setiap saat yang terpikirkan oleh ku hanya dia. Aku selalu ingin berkorban untuk nya, dan yang lebih parah lagi... aku ingin selalu bersamanya dan cemburu setiap kali melihat dia dengan orang lain.

Aku tidak mampu lagi menguasai diri ku sendiri. Seperti ada kekuatan lain yang membuat ku tak ingin lepas dari kondisi itu. Meski ada saat nya aku merasa aneh dengan diri ku sendiri. Mengapa aku bisa dekat dan terkesan menikmati kebersamaan ku dengannya...???
Tapi semakin aku mencoba untuk lepas dari kondisi itu... semakin sulit rasanya.


Dan suatu hari....
Aku datang kepada Tuhan. Aku mengakui semua kesalahan dan dosa ku selama ini. aku juga mengakui kalau berat hati ku saat mengalami hal itu. Aku percaya bukan DIA nggak tau bagaimana sakitnya hati ku saat itu. Tapi... karena DIA lebih tau apa yang terbaik untuk ku... ku rasakan DIA bergegas untuk menolong ku.

Memang tidak saat itu juga aku 'sembuh'. Butuh waktu yang cukup lama untuk aku benar-benar dapat dinyatakan telah sembuh dan pulih dari kondisi itu.

Tuhan memisahkan aku dari nya. Dan... selama itu, aku hanya bisa taat pada Tuhan. Apapun yang Tuhan mau aku lakukan, aku pasti melakukannya. Tak peduli meskipun itu adalah hal yang 'aneh' menurut ku. Tapi aku selalu taat.
Tuhan menyuruh ku untuk mendoakan nya dan mengampuni nya... aku lakukan. Meski pun sakit rasanya hati ku setiap kali menyebutkan namanya.

Dan hasilnya... di Tahun 2007, Tuhan memulihkan kondisi hati ku. DIA meyakinkan aku bahwa aku yang sekarang adalah aku yang baru. Masa lalu memang tidak bisa dihapus. Namun masa depan yang baik, membuat kita terlihat cerdas dalam mengatasi masa lalu yang buruk.

Yang bisa ku bilang saat ini, bebas saja orang lain mau menilai ku seperti apa. Yang jelas... ketika dulu aku jatuh dalam dosa itu, aku hanya jatuh dengan satu orang itu saja. Tidak dengan orang lain dan tidak pernah berpikir akan berbuat dosa yang lain lagi.

Saat proses pemulihan itu... rasa sakit yang mendalam menyelimuti hati dan perasaan ku. Tapi... setelah aku dipulihkan, aku merasa terbebas dan menjadi pribadi yang baru. Penuh dengan damai sejahtera dan sukacita.

Dan kalau sampai saat ini aku belum terlihat berpacaran dengan seorang laki-laki, bukan berarti aku masih seperti dulu ya... Tapi lebih karena aku ingin menjaga diri ku dan mempersiapkan diri ku sebaik mungkin untuk pasangan hidup ku yang sesungguhnya. Aku bukan orang yang mudah untuk jatuh cinta. Tapi ketika aku mencintai seseorang, maka aku akan bersungguh-sungguh dengannya dan dialah satu-satunya orang yang akan mengisi hati dan hidup ku.

Dan aku percaya pada waktu Tuhan yang sempurna bagi ku. Seseorang telah Tuhan persiapkan untuk ku. Dia adalah seorang laki-laki yang akan melengkapi hidup ku dan menjadikan rencana Tuhan atas hidup ku sempurna.

Tidak ada dosa yang tidak mau Tuhan ampuni. Bahkan dosa yang membuat orang-orang menganggap remeh. Manusia bisa saja menghakimi orang lain karena dosanya. Tapi Tuhan... menjamah kita dan mengampuni setiap dosa kita ketika kita datang mengakui dosa kita dengan segala kerendahan hati kita.

Yesus... menjamah hati ku dengan sangat lembut. Dan pengajarannya yang keras membuatku menjadi semakin tegar menghadapi masalah yang lebih besar lagi di hadapan ku.

Dosa... adalah hal yang menjijikkan di hadapan Tuhan. Namun Tuhan rela menebus dosa itu hanya karena satu keinginanNYA. DIA ingin tetap bersama-sama dengan kita di Surga kelak. Karena Surga tertutup bagi dosa sekecil apapun itu. Untuk itulah darahNYA rela tertumpah.

Dosa manusia hanya bisa ditebus oleh darah manusia yang tak pernah berbuat dosa. Dan tidak ada seorangpun manusia yang tidak pernah berbuat dosa selain ALLAH itu sendiri yang menjelma kan diriNYA sebagai manusia.

Sunday, March 6, 2011

Pembelaan Tuhan itu Sangat Nyata...

Malam ini, aku sengaja pulang ke kost. Selain karena besok ingin berangkat ke kantor lebih pagi, juga karena aku ingin punya banyak waktu untuk berdoa. Dan... saat aku buka laptop untuk sekedar cek email dan buka facebook, aku lihat beberapa teman FB ku yang sedang online.


Dan... entah bagaimana awalnya, aku dan salah seorang teman terlibat komunikasi yang sangat seru menurut ku. Sebut saja nama nya... Dion. Dia adalah teman kerja ku di tempat kerja ku yang dulu. Sebenarnya sih dulu kami nggak terlalu akrab. Hanya... kami sering makan siang bersama dan terkadang kami jalan-jalan ke Mall berdua. Kami melakukan itu bukan karena kami saling suka. Tapi hanya sekedar teman hang-out saja. Ya... karena yang dia suka adalah sejenisnya.


Tadi... dia banyak bercerita tentang kejadian di tempat kerjanya. Dia merasa sudah sangat tidak betah. Ingin keluar dan mencari pekerjaan baru ditempat lain. Dan dia juga bercerita tentang seseorang yang dulu... pernah terlibat masalah dengan ku.


Seseorang itu dulu yang membuat ku harus keluar dari kantor itu dan sangat membuat ku tertekan. Bahkan waktu itu aku berpikir kalau aku sedang stress berat menghadapi nya.
Bagaimana tidak...??? Gara-gara tingkah nya itu... semua teman kerja bahkan bos ku menuduh kalau aku ini adalah seorang yang cinta sejenis. Dan aku berpacaran dengannya.
Sakit hati dan kecewa ku saat itu begitu besar. Hingga aku tak dapat menahan emosi ku lagi. Bahkan karena itu juga aku berani melawan direktur ku sendiri. Padahal... kan dia yang menggaji aku.


Ku akui... aku sempat 'jatuh' sesaat dalam dosa yang tak pernah terpikirkan oleh ku. Tapi... aku bersyukur Tuhan segera menyelamatkan aku. Dengan paksa DIA menarik ku dari lingkungan itu dan saat itu aku merasakan sakit yang luar biasa. Sakit hati yang begitu dalam, kecewa yang tak terhingga, dan aku benar-benar merasa sangat terpuruk. aku kehilangan semua nya demi karena aku mau Taat pada Tuhan.


Dulu... aku mencoba membela diri ku dengan menjelaskan pada semua orang di kantor bahwa bukan aku yang memulai dan bukan aku yang sebenarnya 'sakit'. Tapi... mereka tak mau tau. Yang bisa mereka lihat adalah... sekali pun mereka tidak pernah melihat aku mempunyai serorang pacar.
Aku kecewa atas sikap mereka yang tak percaya pada ku. Sebelumnya... Tuhan sudah sangat jelas mengingatkan aku bahwa aku harus diam dan tunggu pembelaan-Nya. Tapi... karena aku nggak tahan dengan kondisi yang makin membuat ku depresi itu... aku berusaha membela diri ku dengan kekuatan ku sendiri. Dan akhirnya... aku sendiri yang babak belur. Aku terjatuh dari lantai 2. Selain muka ku yang lebam, hati ku juga semakin sakit dan kecewa atas kondisi itu. Bersyukurnya aku nggak cacat saat terjatuh.


Dan tadi... ku dengar cerita dari teman ku itu kalau... ternyata perempuan yang dulu pernah membuat ku sakit hati dan di juluki 'cinta sejenis', dipecat dari kantornya gara-gara kasus yang sama. Bahkan mungkin lebih parah.


Ya Tuhan... dari cerita teman ku tadi... bukannya aku senang atas dosa yang telah diperbuat oleh teman ku yang perempuan itu. Tapi... aku merasa, itulah pembelaan Mu atas ku saat itu. Sekarang mereka bisa membuktikan sendiri... siapa sebenarnya yang 'sakit'.


Jika saja saat itu aku mau taat dan percaya pada pembelaan Mu, mungkin aku nggak butuh waktu lama untuk memulihkan kondisi hati ku. Tapi.. nggak apa-apa Tuhan. yang terpenting saat ini adalah... aku sudah pulih. Tak ada lagi dendam, sakit hati, dan kecewa pada dia yang pernah 'meleceh'kan aku.


'Jejak' itu... memang tak akan pernah dapat ku hapus. Tapi... bersama Tuhan aku mampu membuat jejak hidup yang jauh lebih baik dari masa lalu yang buruk. Aku hanya bisa percaya kalau Tuhan telah mengampuni semua dosa masa lalu ku. Dan DIA telah merancangkan masa depan ku dengan penuh harapan dan sukacita yang besar.


Terimakasih Tuhan... memang tidak seharusnya aku melawan Mu dengan pikiran ku yang sangat terbatas ini. Pembelan Mu sangat ajaib dan luar biasa.


Love YOU Full Lord... :-)




"ketika kamu sedang dalam keadaan yang 'teraniaya', jangan pernah berpikir kalau Tuhan itu melupakan mu dan tidak akan membela mu. dan jangan juga membela diri mu sendiri dengan kekuatan mu yang tidak ada apa-apanya itu. karena... pada waktu yang tepat (yang mungkin menurut kita sudah sangat terlambat), Tuhan membela kita dengan sangat sempurna."

Ketika Tuhan bertanya "Percayakah engkau kalau Aku sanggup melakukannya untuk mu?"


Hari ini... terasa sangat luar biasa bagi ku. Sewaktu aku mengikuti Ibadah, Tuhan menegur ku dan juga mengingatkan aku tentang hal yang saat ini sedang mendominasi pikiran dan hati ku. Iman. Tuhan mengingatkan aku kalau aku harus lebih lagi meningkatkan kadar iman percaya ku.


Bicara Iman, bukan saja bicara tentang siapa yang kita sembah (Tuhan). Tapi yang Tuhan maksud adalah tingkat kepercayaan kita terhadap setiap janji Tuhan dalam hidup kita, dan kesanggupan serta kesediaan Tuhan dalam menolong kita saat kita membutuhkan pertolongan-Nya.

Seperti yang saat ini sedang aku alami. Secara kasat mata, aku nggak bisa melihat apapun di depan ku. Aku nggak pernah tahu apa yang akan terjadi dalam hidup ku sehari kedepan, sebulan kedepan, setahun kedepan, bahkan semenit kedepan. Namun aku hanya bisa percaya bahwa Tuhan nggak pernah meninggalkan aku sedetikpun. Tangan-Nya yang kuat selalu menopang dan menuntun setiap langkah ku. Terkadang... aku merasa kecewa dan putus asa atas setiap hal yang mengecewakan. Tapi... setiap kali Tuhan mengingatkan bahwa penyertaan-Nya atas hidup ku itu nggak pernah berhenti. Dan itulah yang membuatku terus bersemangat menjalani hidup ini. Dan damai sejahtera serta sukacita yang DIA berikan itu sangat lebih dari cukup bagi ku. Meskipun... masalah masih tetap ada, tapi cara aku menghadapi setiap masalah itu... membuatku semakin merasakan keberadaan Tuhan dalam hidupku.

Tentang pasangan hidup.
Sejak aku memutuskan untuk percaya bahwa Yesus adalah Tuhan dan Juru selamat pribadi ku... yang ada dalam hati dan pikiran ku hanya satu. Aku mau Taat dan menyenangkan hati Tuhan dengan hidup ku. Termasuk dalam hal pasangan hidup. Aku adalah perempuan normal yang mempunyai keinginan untuk menikah dengan seorang laki-laki dan membina kehidupan rumah tangga yang harmonis.
Di usia ku saat ini, sudah sering ku dengar komplain dari pihak keluarga, teman, dan saudara-saudara ku yang lain. Mengapa hingga saat ini aku belum juga menikah dan bahkan punya pacar saja belum...??? Dan hal itu menimbulkan pertanyaan dalam benak masing-masing mereka. Apakah aku yang terlalu memilih, atau kah aku yang tidak normal...???

Dan aku hanya bisa menjawab mereka dengan perkataan "Memang belum waktunya, mau gimana lagi?" atau... hanya sekedar diam sambil berdoa kepada Tuhan "Ya Tuhan, dengarkan dan kabulkan lah setiap pertanyaan mereka atas pasangan hidup ku.."

Aku yakin mereka juga tahu kalau aku jengah dengan pertanyaan mereka. Tapi... aku nggak mau berpikir negatif atas mereka. Justru setiap pertanyaan mereka membuat aku semakin percaya bahwa Tuhan itu sedang mempersiapkan yang terbaik bagiku.

Aku nggak merasa sangat memilih. Memang banyak yang datang pada ku, tapi setiap kali aku bertanya pada Tuhan, belum ada yang membuat hati ku damai sejahtera saat aku mengajukan namanya.

Bagiku, menikah itu bukanlah kewajiban. Tapi... yang ada dalam pemikiran ku adalah "Pernikahan ku adalah alat untuk ku dan suami ku kelak melayani Tuhan lebih Dahsyat lagi. Pernikahan ku adalah kehendak Tuhan. Bukan semata keinginan pribadi ku. Dan seseorang yang akan menikahi aku adalah hadiah terindah dan terbaik yang Tuhan berikan untuk kehidupan ku di dunia ini. Dan sebagai sebuah hadiah, aku percaya Tuhan mempersiapkan dengan sangat sempurna. Tidak sembarangan dan pasti pada saat yang tepat pula."

Bagi ku, aku bisa mengerti akan hal itu. Tapi bagi keluarga ku dan orang-orang yang tidak mengerti rencana Tuhan atas hidup ku... mereka selalu mengucapkan perkataan yang tidak membangun.

Tidak apa-apa. Memang itulah harga yang harus ku bayar untuk mendapatkan waktu Tuhan yang paling tepat.

Tuhan... aku mengimani akan pasangan hidup ku kelak. Ada atau tidak nya pasangan hidup ku itu, bukanlah masalah besar bagi ku. Yang terpenting bagi ku adalah... selama aku masih menjadi seorang 'single', aku bisa memberikan yang terbaik yang mampu aku lakukan untuk Mu. Jika memang Engkau menghendaki aku untuk menikah, pasti yang terbaik telah Engkau persiapkan bagiku.
Waktu, tempat, dan seseorang itu pun yang terbaik bagi ku. Dan bersama dengan dia, aku bisa melayani Engkau lebih dahsyat dan luar biasa lagi.

Karena, seluruh hidup ku hanya lah untuk Mu. Semua yang ada pada ku adalah milik Mu. Hati, Jiwa, Pikiran, Waktu, Tubuh, dan bahkan keluarga ku adalah milik Mu. Engkau berhak berbuat apapun atas hidup ku dan hidup keluarga ku.

Tidak ada alasan bagi ku untuk khawatir akan masa depan ku. Karena semua telah ku serahkan ke dalam Tangan Kasih dan Kuasa Mu yang sempurna. Apapun yang terjadi dalam hidup ku adalah rencana Mu. Dan setiap rencana Mu adalah yang terbaik dan mendatangkan damai sejahtera. Karena Engkau tidak pernah merancangkan kejahatan atas ku. Amin...!!!

Tuhan... Engkau adalah Bapa, sahabat, kekasih, dan Raja ku. Layak kan segenap hidup ku sebagai persembahan yang kudus dan menyenangkan hati Mu.

Aku mau beriman atas setiap Janji Mu dalam hidup ku. Janji Mu adalah memberikan aku kemenangan. Janji Mu adalah memberikan damai sejahtera dan sukacita senantiasa dalam hidup ku. Dan Janji Mu adalah juga memberikan segala yang terbaik atas hidup ku.

Pemikiran ku, logika ku, dan kekuatan ku semuanya terbatas. Tapi... aku percaya Kuasa Mu tak pernah terbatas. Engkau mampu melakukan jauh lebih baik dari yang terbaik yang dapat ku pikirkan.

aku bangga mempunyai Allah seperti Engkau Tuhan Yesus... Allah yang setia dan selalu menyertai aku pun saat aku sedang berjalan dalam lembah kekelaman. Hadirat Mu dapat kurasakan. Tak pernah berhenti Engkau menuntun setiap langkah ku. Tak pernah bosan Engkau mengampuni setiap perbuatan dosa ku. Dan... Engkau selalu ada saat aku membutuhkan Mu.

Tuhan... berikan aku hati yang mengasihi Mu lebih lagi. Karena ketika aku mengasihi Mu, itu berarti aku sedang hidup dalam kekudusan dan menjadi berkat bagi setiap orang yang ada disekitar ku. Ketika aku berkata aku mengasihi Mu, itu sama dengan aku sedang 'menyalibkan' keinginan daging ku dan hanya mengikuti setiap perkataan Mu.

"Saat ku tak melihat jalan Mu, Saat ku tak mengerti rencana Mu
Namun tetap ku pegang janji Mu. Pengharapan ku hanya pada Mu.
Hati ku percaya... Hati ku percaya.... Selalu ku percaya...."

Saturday, March 5, 2011

Selamat Hari Raya Nyepi

Hari ini... hari raya Nyepi bagi teman-teman ku yang beragama Hindu.
Mereka mempunyai ritual setahun sekali untuk berhenti beraktifitas selama seharian penuh.
Dan juga tidak menyalakan api. Kalau dari cerita yang pernah ku dengar dari teman ku yang beragama Hindu di Bali... sepanjang hari itu mereka hanya berdoa dan berdoa.

Emmm.... aku jadi teringat akan 'hari Sabat' yang telah Tuhan tetapkan. Saat penciptaan dunia ini, Tuhan membutuhkan waktu 6 hari. Dan di hari ke 7, DIA berhenti bekerja. Itulah hari 'Sabat'. Hari yang di kuduskan bagi Tuhan dimana pada hari itu DIA ingin kita juga berhenti dari segala aktifitas selama 6 hari dan satu hari itu hanya untuk berdoa dan menyembah-NYA.

Mungkin... dan sepertinya esensi dari Hari Raya Nyepi dan Hari Sabat itu sama. Sama-sama mengkhususkan satu hari itu hanya untuk menyembah Tuhan. Tidak ada aktifitas lain yang dilakukan selain beribadah dan menyembah Tuhan.

Tapi... bukan berarti kita putus komunikasi dengan Tuhan di hari-hari yang lain. Hanya... untuk satu hari itu, benar-benar fokus kepada Tuhan semata.

Buat teman-teman ku yang di Bali... Selamat beribadah dan berdoa kepada Tuhan ya... Kiranya damai sejahtera dan suka cita Tuhan senantiasa ada untuk kalian. Lebih dekat dengan Tuhan dengan apapun caranya... karena Tuhan rindu mendapatkan hati yang benar-benar menghargai DIA dan menempatkanNYA dalam posisi tertinggi di hidup setiap kita.

God Bless you all... :-)

Tentang Buah Anggur

Sejak kecil..., aku suka banget sama buah anggur. Anggur pertama yang ku kenal itu... yang berwarna ungu-kehitaman. aku nggak tau apa nama dan jenis anggur tersebut. Bentuknya agak kecil dan rasanya... manis-asam gitu. Setiap kali aku makan anggur, aku selalu mengumpulkan bijinya. Nggak jelas untuk apa, tapi aku sangat berharap bisa menanamnya dan kelak memiliki kebun anggur sendiri.


Tapi... aku jadi ragu apakah anggur itu bisa tumbuh dan berbuah di daerah tempat tinggal ku? karena tak seorang pun di daerah ku menanam pohon anggur.


Hingga saat aku sudah lulus SMP, aku melihat ada tetangga ku menanam anggur di halaman rumahnya. Ku lihat anggur nya berwarna hijau. Buah nya lebih besar dari yang ungu-kehitaman dan... rasanya juga lebih nikmat. Karena dagingnya lebih banyak.


Sampai saat ini... aku masih berharap dapat memiliki kebun anggur sendiri. Tapi... aku nggak pernah tahu bagaimana caranya...??? hahaha... semetara, aku tinggal di Jakarta saat ini. Sepertinya bukan tempat yang baik untuk mempunyai perkebunan anggur.


Kalaupun nanti aku punya kesempatan untuk mempunyai kebun anggur sendiri... aku akan membuka lahan di luar pulau Jawa ini. Mungkin di Sumatera, mungkin di Kalimantan, atau... mungkin juga di Bali...???


Tapi sebelum semua angan itu menjadi kenyataan, aku ingin mengumpulkan banyak informasi tentang buah yang satu itu.


Dari Wikipedia :

Anggur merupakan tanaman buah berupa perdu merambat yang termasuk ke dalam keluarga Vitaceae. Buah ini biasanya digunakan untuk membuat jus anggurjellyminuman anggurminyak biji anggur dan kismis, atau dimakan langsung. Buah ini juga dikenal karena mengandung banyak senyawa polifenol dan resveratol yang berperan aktif dalam berbagai metabolisme tubuh, serta mampu mencegah terbentuknya sel kanker dan berbagai penyakit lainnya. Aktivitas ini juga terkait dengan adanya senyawa metabolit sekunder di dalam buah anggur yang berperan sebagai senyawa antioksidan yang mampu menangkal radikal bebas.
Tanaman ini sudah dibudidayakan sejak 4000 SM di Timur Tengah. Akan tetapi, proses pengolahan buah anggur menjadi minuman anggur baru ditemukan pada tahun 2500 SM oleh bangsa Mesir. Hanya beberapa waktu berselang, proses pengolahan ini segera tersebar luas ke berbagai penjuru dunia, mulai dari daerah di Laut HitamSpanyolJermanPerancis, dan Austria. Penyebaran buah ini berkembang samakin pesat dengan adanya perjalanan Colombus yang membawa buah ini mengitari dunia.

Buah anggur memiliki banyak varietas, antara lain.
Hibrida juga ada, utamanya merupakan persilangan dari V. vinifera dengan satu atau lebih varietas V. labruscaV. riparia atau V. aestivalis. Hibrida cenderung lebih tidak terpengaruh dingin ("frost") dan penyakit (terutama phylloxera), tetapi minuman anggurnya kurang memiliki karakteristik aroma "foxy" labrusca.
Anggur laut Coccoloba uvifera merupakan anggota dari keluarga Buckwheat Polygonaceae dan merupakan tanaman asli di tanah di Laut Karibia.

Iklim

Anggur merupakan salah satu tanaman yang hidup pada daerah dataran rendah. Tidak seperti kebanyakan tanaman lainnya, tanaman anggur justru membutuhkan musim kemarau panjang berkisar 4-7 bulan agar dapat tumbuh dengan baik dan intensitas cahaya matahari yang cukup tinggi. Curah hujan yang diperlukan oleh tanaman ini hanya 800 mm per tahun. Oleh karena itu, penyiraman yang berlebihan dapat mengganggu proses pembuahannya. Suhu untuk tumbuh maksimal adalah 31oC dan suhu minumum adalah 23oC dengan kelembapan udara berkisar antara 75-80%.


Media Tanam

Hanya beberapa jenis tanah yang dapat menunjang pertumbuhan tanaman anggur dengan baik. Secara umum, tanah tersebut harus mengandung pasir dan lempung dalam jumlah yang cukup agar tanaman tidak mengalami transpirasi berlebihan. Selain itu, tanah yang digunakan harus subur dan bertekstur gembur agar terdapat asupan nutrisi dan pasokan udara yang baik. Tanah tersebut juga harus memiliki derajat keasaman (pH) yang netral, yaitu 7.