Hari ini... terasa sangat luar biasa bagi ku. Sewaktu aku mengikuti Ibadah, Tuhan menegur ku dan juga mengingatkan aku tentang hal yang saat ini sedang mendominasi pikiran dan hati ku. Iman. Tuhan mengingatkan aku kalau aku harus lebih lagi meningkatkan kadar iman percaya ku.
Bicara Iman, bukan saja bicara tentang siapa yang kita sembah (Tuhan). Tapi yang Tuhan maksud adalah tingkat kepercayaan kita terhadap setiap janji Tuhan dalam hidup kita, dan kesanggupan serta kesediaan Tuhan dalam menolong kita saat kita membutuhkan pertolongan-Nya.
Seperti yang saat ini sedang aku alami. Secara kasat mata, aku nggak bisa melihat apapun di depan ku. Aku nggak pernah tahu apa yang akan terjadi dalam hidup ku sehari kedepan, sebulan kedepan, setahun kedepan, bahkan semenit kedepan. Namun aku hanya bisa percaya bahwa Tuhan nggak pernah meninggalkan aku sedetikpun. Tangan-Nya yang kuat selalu menopang dan menuntun setiap langkah ku. Terkadang... aku merasa kecewa dan putus asa atas setiap hal yang mengecewakan. Tapi... setiap kali Tuhan mengingatkan bahwa penyertaan-Nya atas hidup ku itu nggak pernah berhenti. Dan itulah yang membuatku terus bersemangat menjalani hidup ini. Dan damai sejahtera serta sukacita yang DIA berikan itu sangat lebih dari cukup bagi ku. Meskipun... masalah masih tetap ada, tapi cara aku menghadapi setiap masalah itu... membuatku semakin merasakan keberadaan Tuhan dalam hidupku.
Tentang pasangan hidup.
Sejak aku memutuskan untuk percaya bahwa Yesus adalah Tuhan dan Juru selamat pribadi ku... yang ada dalam hati dan pikiran ku hanya satu. Aku mau Taat dan menyenangkan hati Tuhan dengan hidup ku. Termasuk dalam hal pasangan hidup. Aku adalah perempuan normal yang mempunyai keinginan untuk menikah dengan seorang laki-laki dan membina kehidupan rumah tangga yang harmonis.
Di usia ku saat ini, sudah sering ku dengar komplain dari pihak keluarga, teman, dan saudara-saudara ku yang lain. Mengapa hingga saat ini aku belum juga menikah dan bahkan punya pacar saja belum...??? Dan hal itu menimbulkan pertanyaan dalam benak masing-masing mereka. Apakah aku yang terlalu memilih, atau kah aku yang tidak normal...???
Dan aku hanya bisa menjawab mereka dengan perkataan "Memang belum waktunya, mau gimana lagi?" atau... hanya sekedar diam sambil berdoa kepada Tuhan "Ya Tuhan, dengarkan dan kabulkan lah setiap pertanyaan mereka atas pasangan hidup ku.."
Aku yakin mereka juga tahu kalau aku jengah dengan pertanyaan mereka. Tapi... aku nggak mau berpikir negatif atas mereka. Justru setiap pertanyaan mereka membuat aku semakin percaya bahwa Tuhan itu sedang mempersiapkan yang terbaik bagiku.
Aku nggak merasa sangat memilih. Memang banyak yang datang pada ku, tapi setiap kali aku bertanya pada Tuhan, belum ada yang membuat hati ku damai sejahtera saat aku mengajukan namanya.
Bagiku, menikah itu bukanlah kewajiban. Tapi... yang ada dalam pemikiran ku adalah "Pernikahan ku adalah alat untuk ku dan suami ku kelak melayani Tuhan lebih Dahsyat lagi. Pernikahan ku adalah kehendak Tuhan. Bukan semata keinginan pribadi ku. Dan seseorang yang akan menikahi aku adalah hadiah terindah dan terbaik yang Tuhan berikan untuk kehidupan ku di dunia ini. Dan sebagai sebuah hadiah, aku percaya Tuhan mempersiapkan dengan sangat sempurna. Tidak sembarangan dan pasti pada saat yang tepat pula."
Bagi ku, aku bisa mengerti akan hal itu. Tapi bagi keluarga ku dan orang-orang yang tidak mengerti rencana Tuhan atas hidup ku... mereka selalu mengucapkan perkataan yang tidak membangun.
Tidak apa-apa. Memang itulah harga yang harus ku bayar untuk mendapatkan waktu Tuhan yang paling tepat.
Tuhan... aku mengimani akan pasangan hidup ku kelak. Ada atau tidak nya pasangan hidup ku itu, bukanlah masalah besar bagi ku. Yang terpenting bagi ku adalah... selama aku masih menjadi seorang 'single', aku bisa memberikan yang terbaik yang mampu aku lakukan untuk Mu. Jika memang Engkau menghendaki aku untuk menikah, pasti yang terbaik telah Engkau persiapkan bagiku.
Waktu, tempat, dan seseorang itu pun yang terbaik bagi ku. Dan bersama dengan dia, aku bisa melayani Engkau lebih dahsyat dan luar biasa lagi.
Karena, seluruh hidup ku hanya lah untuk Mu. Semua yang ada pada ku adalah milik Mu. Hati, Jiwa, Pikiran, Waktu, Tubuh, dan bahkan keluarga ku adalah milik Mu. Engkau berhak berbuat apapun atas hidup ku dan hidup keluarga ku.
Tidak ada alasan bagi ku untuk khawatir akan masa depan ku. Karena semua telah ku serahkan ke dalam Tangan Kasih dan Kuasa Mu yang sempurna. Apapun yang terjadi dalam hidup ku adalah rencana Mu. Dan setiap rencana Mu adalah yang terbaik dan mendatangkan damai sejahtera. Karena Engkau tidak pernah merancangkan kejahatan atas ku. Amin...!!!
Tuhan... Engkau adalah Bapa, sahabat, kekasih, dan Raja ku. Layak kan segenap hidup ku sebagai persembahan yang kudus dan menyenangkan hati Mu.
Aku mau beriman atas setiap Janji Mu dalam hidup ku. Janji Mu adalah memberikan aku kemenangan. Janji Mu adalah memberikan damai sejahtera dan sukacita senantiasa dalam hidup ku. Dan Janji Mu adalah juga memberikan segala yang terbaik atas hidup ku.
Pemikiran ku, logika ku, dan kekuatan ku semuanya terbatas. Tapi... aku percaya Kuasa Mu tak pernah terbatas. Engkau mampu melakukan jauh lebih baik dari yang terbaik yang dapat ku pikirkan.
aku bangga mempunyai Allah seperti Engkau Tuhan Yesus... Allah yang setia dan selalu menyertai aku pun saat aku sedang berjalan dalam lembah kekelaman. Hadirat Mu dapat kurasakan. Tak pernah berhenti Engkau menuntun setiap langkah ku. Tak pernah bosan Engkau mengampuni setiap perbuatan dosa ku. Dan... Engkau selalu ada saat aku membutuhkan Mu.
Tuhan... berikan aku hati yang mengasihi Mu lebih lagi. Karena ketika aku mengasihi Mu, itu berarti aku sedang hidup dalam kekudusan dan menjadi berkat bagi setiap orang yang ada disekitar ku. Ketika aku berkata aku mengasihi Mu, itu sama dengan aku sedang 'menyalibkan' keinginan daging ku dan hanya mengikuti setiap perkataan Mu.
"Saat ku tak melihat jalan Mu, Saat ku tak mengerti rencana Mu
Namun tetap ku pegang janji Mu. Pengharapan ku hanya pada Mu.
Hati ku percaya... Hati ku percaya.... Selalu ku percaya...."
No comments:
Post a Comment