![]() |
Abraham memberi kesempatan Lot untuk memilih tanah yang ia inginkan. |
Belajar dari kisah Abraham dan Lot sewaktu mereka masih bersama-sama, hidup mereka sangat diberkati Tuhan sehingga harta mereka semakin berlimpah termasuk jumlah ternak mereka yang semakin banyak.
Kita tahu, Lot adalah anak dari saudara Abraham. Yang artinya juga, Lot adalah keponakan Abraham.
"Inilah keturunan Terah. Terah memperanak Abram, Nahor dan Haran. Haran memperanak Lot. Ketika Terah ayahnya masih hidup, matilah Haran di negeri kelahirannya di Ur-Kasdim" (Kejadian 11:27-28)
Karena ayah Lot meninggal, maka Abraham merawat dan membawa serta Lot kemanapun ia pergi. Mereka berpindah dari satu tempat ke tempat yang lain karena daerah itu sudah tidak sanggup memuat harta kekayaan mereka.
Suatu hari Tuhan menjanjikan akan memberikan tempat yang terbaik untuk mereka dan keluarga mereka tinggali.
Hingga suatu hari, karena semakin banyak nya jumlah ternak mereka, para gembala yang menggembalakan ternak Abraham dan Lot, bertengkar demi untuk mendapatkan lahan bagi ternak-ternak itu untuk makan dan minum.
Hal itu di dengar oleh Abraham. Lalu, bagaimanakah Abraham menyikapi itu?
Apakah Abraham akan mengusir Lot dan mengambil semua yang ada pada Lot? Karena Abraham merasa lebih tua dan dia yang memang sebenarnya penerima janji Tuhan...??!
Ternyata...
Abraham lebih memilih untuk mencari jalan damai. Dia memberikan kesempatan kepada Lot untuk memilih terlebih dahulu apa yang menurut Lot adalah terbaik baginya.
Kejadian 13:8-13
(8) Maka berkatalah Abram kepada Lot: "Janganlah kiranya ada perkelahian antara aku dan engkau, dan antara para gembalaku dan para gembalamu, sebab kita ini kerabat.
(9) Bukankah seluruh negeri ini terbuka untuk engkau? Baiklah pisahkan dirimu dari padaku; jika engkau ke kiri, maka aku ke kanan, jika engkau ke kanan, maka aku ke kiri."
(10) Lalu Lot melayangkan pandangnya dan dilihatnyalah, bahwa seluruh Lembah Yordan banyak airnya, seperti taman TUHAN, seperti tanah Mesir, sampai ke Zoar. --Hal itu terjadi sebelum TUHAN memusnahkan Sodom dan Gomora. --
(11) Sebab itu Lot memilih baginya seluruh Lembah Yordan itu, lalu ia berangkat ke sebelah timur dan mereka berpisah.
(12) Abram menetap di tanah Kanaan, tetapi Lot menetap di kota-kota Lembah Yordan dan berkemah di dekat Sodom.
(13) Adapun orang Sodom sangat jahat dan berdosa terhadap TUHAN.
Abraham lebih memilih untuk mengalah. Apakah alasan yang membuat dia mengambil sikap itu?
Jawabannya adalah ;
- Kita tahu bahwa Abraham mempunyai hubungan yang intim dengan Tuhan. Dan dia percaya bahwa janji Tuhan kepadanya yang akan memberikan tempat yang terbaik itu pasti DIA genapi. Abraham mengenal pribadi Tuhan yang tidak mungkin ingkar janji.
- Kita juga tahu bahwa Abraham memiliki hati yang lemah lembut dan penuh kasih. Dia tahu bahwa Lot sudah cukup dewasa untuk hidup mandiri dan mungkin juga ada perasaan tidak enah pada Lot atas pertengkaran para gembala mereka, tapi Lot tidak bisa berbuat banyak karena tempat yang mereka tinggali memang tidak cukup luas. Abraham mengasihi Lot dan membiarkan Lot memilih terlebih dahulu.
Pelajaran yang bisa kita ambil adalah;
- Mengalah bukan berarti kalah. Tuhan menghargai sikap Abraham dan memperbaharui JanjiNYA. Dia menjadikan segala sesuatu yang menurut pandangan mata itu 'tidak baik dan tidak indah' terasa jauh lebih baik dan lebih indah karena ada penyertaan Tuhan di dalamnya.
- Tidak mementingkan diri sendiri dan mendahulukan kepentingan orang lain. Karena Tuhan Yesus pun demikian. Lebih mementingkan keselamatan kita daripada KehormatanNYA. Tak peduli banyak orang akan menerima atapun menolak Dia, tapi Dia sudah berkorban bagi setiap manusia termasuk yang menolakNYA sekalipun.
Yesus mengajarkan tentang kelemah lembutan hati. Dan apa yang kita peroleh bila kita mempunyai hati yang lemah lembut?
"Berbahagialah orang yang lemah lembut karena mereka akan memiliki bumi" (Matius 5:5)
Satu lagi standard dunia yang terpatahkan, bahwa untuk menjadi penguasa yang baik dan di segani adalah harus memiliki hati yang lemah lembut bukan dengan kekerasan yang membabi buta. Di dalam lemah lembut ada ketegasan yang penuh kasih.
Jadi, pikirkan lagi apa pilihan favorit mu ketika dihadapkan sebuah kondisi yang membuat kita harus mengalah. Bersedia mengalah dengan kemenangan yang menanti kita, atau mementingkan diri sendiri dengan kehancuran yang menanti kita?
Selamat memilih dan mari kita sama-sama belajar untuk memilih yang tepat!
Have a great day all...! :)
* Sumber tema: Sebuah pelajaran Sekolah Minggu untuk 13 Juni 2010.
No comments:
Post a Comment